Sepulang dari event pesta sejuta
buku di Semarang kemarin, saya memborong buku obralan yang lumayan banyak, beberapa fiksi, ada juga yang non fiksi. Sampai dirumah, buku-buku tersebut segera saya
tunjukkan pada emak, sebagai bukti bahwa anaknya ke Semarang dengan tujuan yang
jelas, meski umur udah bisa dibilang gede, tapi kalo mau pergi-pergi masih susah
ijinnya.
Diantara buku yang saya borong tadi,
salah satunya berjudul “Ali Sadikin Membenahi Jakarta Menjadi Kota Yang
Manusiawi” karya Ramadhan K.H. Entah ada gelagat apa, emak minta diambilkan
kacamata dan mulai membaca buku setebal 600 halaman tersebut. Dan kami,
anak-anak beliau pun mulai menggoda,
“Wueih,
bue moco buku,” adik saya berceloteh.