Minggu-minggu ini saya lagi semangat-semangatnya belajar menulis.
Alhamdulillah sekali Allah memudahkan saya untuk inspirasi. Apa saja,
yang ada di kehidupan saya, begitu dengan mudah jadikan draft. Bahkan
saya mencatat semua ide yang tercecer agar tidak hilang.
Namun
masalahnya, setiap kali saya hendak mengolah ide tersebut, otak saya
rasanya beku. Saya tidak bisa mengurai menjadi diksi yang kontemporer.
Saya buntu.
1 minggu saya biarkan. Saya habiskan untuk menonton
film dan mengumpulkan ide. 2 minggu saya mulai strees. Setiap ingin
mulai mengurai kata, kepala saya pusing bukan main. Saya tidak bisa tidur dengan baik. Nafsu makan saya memburuk. Kalau seperti ini,
kapan saya bisa maju. Keluh saya waktu itu.
Akhirnya saya mulai
berpikir, apa penyebab otak saya tidak berfungsi. Saya berpikir. Di
kamar mandi saya berpikir. Selepas ibadah saya berpikir. Di perjalanan
menuju tempat kerja saya masih berpikir hingga hampir-hampir saya di
marahi pengguna jalan lain karena kurang fokus.
Dari semua
kemungkinan yang masih belum saya ketahui kebenarannya, saya bersepakat
otak saya bermasalah karena saya terlalu menekannya dalam bekerja. Saya
inginkan suatu hasil seperti orang lain. Saya lupa otak saya bukan bim
salabim abrakadabra, Bisa!!!. Bukan. Otak saya otak siput yang tidak
bisa di paksa kerja cepat dalam tekanan. Otak saya otak kancil yang membutuhkan kesenangan dalam bekerja.
Pelan-pelan saya mulai melepas. Membiarkan mereka pergi untuk sementara. Meringankan gejala-gejala stress. Menjadi diri saya.
Mungkin
kesimpulan di atas memang tidak sepenuhnya benar. Mungkin jika berpikir
demikian, lambat laun saya akan tertinggal. Tapi ini yang Tuhan-ku
berikan. Anugrah memiliki otak yang pas-pasan. Mungkin Tuhan-ku ingin
aku untuk selalu menghargai proses. Agar aku berlepas dari sifat sombong
yang kebanyakan mulai menjalar dari pemuda-pemudi yang baru saya
mencapai satu kesuksesan.
Sebenarnya ini bukan pertama kali saya seperti ini. Tiap kali di rundung masalah yang tak kunjung selesai. Dan saya bersikeras memikirkannya, maka yang terjadi otak saya akan seperti tadi. Pernah ketika itu satu minggu penuh saya pusing luar biasa, hingga saya berpikir "Aku bisa mati jika seperti ini terus". Alhamdulliah berkat rahmat Allah, saya bisa sembuh, tentu saja dengan cara yang sama. Melepaskan mereka sejenak.