Kenapa G-Friend
Well, sebagai SONE, pasti tahu alasan saya
akhirnya melabuhkan hati pada salah satu rookie yang sempat membuat heboh jagad
youtube dengan video sebegitu viral menjadi trending topic of the world untuk
sebuah penampilan yang memang tidak berlebihan demi profesionalitas. Terlepas
dari video fancam tersebut, yang jujur saja justru baru saya lihat setelah
sekian hari memutuskan untuk spazzing G-Friend.
Semua ini karena ketidaksengajaan.
Favorit saya adalah menonton video random play dance weekly idol, khusus bagian
random play-nya saja, sampai saya menemukan girl grup dengan jumlah kesalahan
dance minimal ditunjang dengan penampilan energik dan kebetulan lagu mereka
langsung nyantol di kuping. Mulailah saya menggali informasi girl grup tersebut,
yang tidak lain adalah G-Friend.
OH. MY. GOD. Saya menepuk jidat. Saya
sempat mengikuti pemberitaan mengenai girl grup ini di awal debut. Waktu itu
grup ini ramai menjadi perbincangan karena salah satu member-nya yang begitu mirip Jessica Jung. Tentu saya segera
menelusuri perihal member tersebut,
dan ternyata kalau di mirip-miripin memang persis. Namun ketertarikan saya
waktu itu hanya sebatas itu, tidak lantas mengecek MV debut mereka, karena saya
mulai agak bosan dengan kpop dengan kualitas musik yang begitu-begitu saja.
Pikir saya, “Ah paling musiknya begitu lagi. Mengusung konsep sexy demi
mempercepat popularitas.”
Di tahun itu ketertarikan saya pada
industry K-pop memudar, terlepas fakta SNSD yang … well tidak utuh lagi. Saya hanya mengikuti berita Jessica dan SNSD,
itupun tidak fokus benar. Bahkan ketika SNSD promosi untuk debut kedua mereka
saja, saya ogah-ogahan mengikuti perkembangan mereka. Saya juga tidak tahu jika
ternyata Lion Heart sebegitu laku sampai menang 14th di musik chart K-pop.
Wow. Kekuatan SNSD memang tidak diragukan.
Lelah dengan SNSD, saya menghibur diri
dengan melihat video-video random play dance. Saya menemukan penampilan KARA,
Orange Caramel, Wonder Girl sebagai favorit. Sampai berita hoax itu datang.
Saya kenal G-friend, karena beberapa
teman spazzing di luar negeri kebetulan sering update info tentang mereka. Dan
waktu G-friend hendak comeback dengan lagu andalan Rough, ramailah jagad
twitter saya dengan berbagai hastag #rough #sinb #gfriend dan seterusnya. Namun
saya tidak menggubris. Biarlah mereka heboh, saya sibuk menatengin lini masa
demi mendengar kabar debut dan album solo Jessica, juga berhari-hari menggalaui
author kesayangan yang tak kunjung update.
Naas-nya berita yang saya tunggu tidak
kunjung muncul, sementara di lini masa, update tentang Rough memanas, bak virus
yang menjalar begitu cepat. Saya hanya scroll
semua berita berhubungan dengan G-Friend, sungguh saya tidak tertarik sama
sekali. Mereka mau heboh muka Sin B semirip apapun dengan Jessica atau lagu
Rough yang menang berturut-turut di chart musik K-pop, saya tidak ada urusan.
Saya menunggu kabar baik dari Jessica.
Sampai sebuah postingan mengalihkan fokus
saya. Sebuah berita yang mampu membuat scroll
mouse saya berhenti, mematut dan entah atas dorogan apa, saya klik berita
tersebut.
Sial! Jika saja tidak saya klik saat itu,
mungkin saya bisa hengkang selamanya dari ranah spazzing. Di artikel yang saya
klik mengatakan bahwa lagu Rough mirip dengan SNSD Complete. Saya simak dan
dengarkan baik-baik. Meski saat menunggu buffering saya mendumal “Ya ellah grup ini gak bisa apa jauh-jauh
dari unsur SNSD. Udah sempet heboh dengan member yang mirip Jessica, ini lagu
juga ikutan plagiat.”
Namun kenyataan memang memilukan. Sekali
mendengar, Rough beda, sama sekali beda dengan Complete SNSD. Jadi, saya balik
mencerca netizen, menyalahkan mereka yang berhasil menggiring rasa penasaran
akan G-Friend.
Saya buka Youtube, mengetik kata
“G-Friend” dan muncul sederet video yang berhubungan dengan mereka. Mata saya
dengan cepat menangkap video random play dance Weekly Idol. Langsung saya klik
dan woooow. Saya takjub, amazed, dan
tersihir dengan penampilan mereka sewaktu menarikan dance intro Me Gusta Tu. Ekspresi saya mirip Doni yang terngaga,
tidak percaya. Ini benar-benar koreografi yang totally amazing. Saya berdecak dalam hati. Maka, mudah ditebak, apa
yang saya lakukan selanjutnya adalah membuka laman Youtube baru lalu mengetik
kata “gfriend” dan memburu koleksi video mereka.
Begitulah, saya akhirnya menemukan
G-Friend.
Masalahnya, dalam hal spazzing tentulah
harus punya minimal satu member favorit. Well, saya tidak melihat sebuah
kecacatan wajah di G-Friend. Maksudnya, porsi kecantikan mereka di mata saya,
sama. Terlepas entah itu hasil buatan atau masih murni, siapa yang peduli.
Kalau kata dialog sebuah drama “Jaman sekarang mana ada perempuan Korea yang
tidak operasi plastik.”
Jadi saya mulai melirik talent. Saya rasa
semua fans G-Friend sepakat, adalah Yuju yang paling tepat dalam posisi ini.
Dengan bakat vocal yang di miliki serta kemampuan penguasaan teknik menyanyi
yang baik, Yuju segera menarik perhatian saya. Tidak hanya vocal, Yuju bahkan
lumayan menghibur dengan berbagai aksi konyol dan bakat-bakat tersembunyi dalam
acara variety / reality show. Baiklah, gue udah nemuin siapa bias gue. Yuju.
Suaranya bagus dan bisa menghibur, dance-nya juga gak kalah luwes, tubuhnya
elastis. Kurang apa?
Namun kenyataan tidak demikian. Yuju
hanya bertahan satu hari demi menjadi member favorit saya. Sewaktu saya menemukan
video dance practice Glass Bead, pandangan saya justru terpaku pada member
paling tinggi, kaki paling ramping, dengan fashion paling beda dengan yang
lain.
“Gila itu beneran kaki? Ya ampun kecil banget.” Berkali-kali kepala saya menggeleng tidak percaya. Menolak menerima ada kaki seukuran lidi. Tamparan berikutnya, saya tidak (belum) menemukan bakat apapun pada member ini demi mengalahkan Yuju. Satu-satunya keunggulan member ini adalah cantik dengan tubuh proposional bak model. Dan ternyata dulu sebelum debut member ini pernah jadi model.
It’s Sowon. Yah. Pilihan hati saya jatuh
pada leader grup yang banyak orang bilang lack
of talent, lack of skill, tidak pandai menyanyi ataupun menari. Bahkan di
variety / reality show-pun Sowon benar-benar kalah dengan member lain, yang
lebih bisa melucu dan menghibur. Sayangnya, entah mengapa, saya menerima
kekurangan yang benar-benar kurang dari Sowon. Berkali-kali saya sematkan dalam
hati. “Akan ada saat yang tepat seseorang itu bersinar.” Demi menekan rasa
kecewa.
Nah, begitulah. Kenapa G-Friend, kenapa
Sowon. Terlepas dari video viral mereka, dengan musik dan koreo yang bagus, G-Friend
memang patut mendapat perhatian atas kerja keras mereka, terlebih mereka datang
dari agency yang sangat kecil sekali.
P.S
Ngomong-ngomong, tentang Sin B yang
begitu mirip dengan Jessica, meskipun saya begitu menfavoritkan Jessica,
ironisnya saya tidak lantas menfavoritkan Sin B. Di G-Friend sendiri Sin B
bersama Yerin dan Yuju merupakan member paling menonjol dengan kemampuan menghibur
masing-masing. Ternyata, meski wajah mereka hampir
mirip namun tidak serta merta saya bergegas memilihnya. Kepribadian Jessica dan
Sin B sendiri sangat berlawanan. Ternyata untuk memutuskan member favorit tidak hanya sekedar wajah, namun keterikatan dan
ketertarikan. Mungkin itu juga berlaku bagi saudara kembar.
Well, semoga Sin B tidak tertekan dengan
banyak orang yang mengaitkannya dengan Jessica. Dan Jessica juga legowo jika
namanya ikut di bawa-bawa oleh fans.
Salam, Buddy.
0 komentar:
Posting Komentar