Senin, 29 Februari 2016

G-FRIEND





Kenapa G-Friend

Well, sebagai SONE, pasti tahu alasan saya akhirnya melabuhkan hati pada salah satu rookie yang sempat membuat heboh jagad youtube dengan video sebegitu viral menjadi trending topic of the world untuk sebuah penampilan yang memang tidak berlebihan demi profesionalitas. Terlepas dari video fancam tersebut, yang jujur saja justru baru saya lihat setelah sekian hari memutuskan untuk spazzing G-Friend.
Semua ini karena ketidaksengajaan. Favorit saya adalah menonton video random play dance weekly idol, khusus bagian random play-nya saja, sampai saya menemukan girl grup dengan jumlah kesalahan dance minimal ditunjang dengan penampilan energik dan kebetulan lagu mereka langsung nyantol di kuping. Mulailah saya menggali informasi girl grup tersebut, yang tidak lain adalah G-Friend.

 
OH. MY. GOD. Saya menepuk jidat. Saya sempat mengikuti pemberitaan mengenai girl grup ini di awal debut. Waktu itu grup ini ramai menjadi perbincangan karena salah satu member-nya yang begitu mirip Jessica Jung. Tentu saya segera menelusuri perihal member tersebut, dan ternyata kalau di mirip-miripin memang persis. Namun ketertarikan saya waktu itu hanya sebatas itu, tidak lantas mengecek MV debut mereka, karena saya mulai agak bosan dengan kpop dengan kualitas musik yang begitu-begitu saja. Pikir saya, “Ah paling musiknya begitu lagi. Mengusung konsep sexy demi mempercepat popularitas.”
Di tahun itu ketertarikan saya pada industry K-pop memudar, terlepas fakta SNSD yang … well tidak utuh lagi. Saya hanya mengikuti berita Jessica dan SNSD, itupun tidak fokus benar. Bahkan ketika SNSD promosi untuk debut kedua mereka saja, saya ogah-ogahan mengikuti perkembangan mereka. Saya juga tidak tahu jika ternyata Lion Heart sebegitu laku sampai menang 14th di musik chart K-pop. Wow. Kekuatan SNSD memang tidak diragukan. 
Lelah dengan SNSD, saya menghibur diri dengan melihat video-video random play dance. Saya menemukan penampilan KARA, Orange Caramel, Wonder Girl sebagai favorit. Sampai berita hoax itu datang. 
Saya kenal G-friend, karena beberapa teman spazzing di luar negeri kebetulan sering update info tentang mereka. Dan waktu G-friend hendak comeback dengan lagu andalan Rough, ramailah jagad twitter saya dengan berbagai hastag #rough #sinb #gfriend dan seterusnya. Namun saya tidak menggubris. Biarlah mereka heboh, saya sibuk menatengin lini masa demi mendengar kabar debut dan album solo Jessica, juga berhari-hari menggalaui author kesayangan yang tak kunjung update.
Naas-nya berita yang saya tunggu tidak kunjung muncul, sementara di lini masa, update tentang Rough memanas, bak virus yang menjalar begitu cepat. Saya hanya scroll semua berita berhubungan dengan G-Friend, sungguh saya tidak tertarik sama sekali. Mereka mau heboh muka Sin B semirip apapun dengan Jessica atau lagu Rough yang menang berturut-turut di chart musik K-pop, saya tidak ada urusan. Saya menunggu kabar baik dari Jessica. 
Sampai sebuah postingan mengalihkan fokus saya. Sebuah berita yang mampu membuat scroll mouse saya berhenti, mematut dan entah atas dorogan apa, saya klik berita tersebut. 
Sial! Jika saja tidak saya klik saat itu, mungkin saya bisa hengkang selamanya dari ranah spazzing. Di artikel yang saya klik mengatakan bahwa lagu Rough mirip dengan SNSD Complete. Saya simak dan dengarkan baik-baik. Meski saat menunggu buffering saya mendumal “Ya ellah grup ini gak bisa apa jauh-jauh dari unsur SNSD. Udah sempet heboh dengan member yang mirip Jessica, ini lagu juga ikutan plagiat.” 
Namun kenyataan memang memilukan. Sekali mendengar, Rough beda, sama sekali beda dengan Complete SNSD. Jadi, saya balik mencerca netizen, menyalahkan mereka yang berhasil menggiring rasa penasaran akan G-Friend. 
Saya buka Youtube, mengetik kata “G-Friend” dan muncul sederet video yang berhubungan dengan mereka. Mata saya dengan cepat menangkap video random play dance Weekly Idol. Langsung saya klik dan woooow. Saya takjub, amazed, dan tersihir dengan penampilan mereka sewaktu menarikan dance intro Me Gusta Tu. Ekspresi saya mirip Doni yang terngaga, tidak percaya. Ini benar-benar koreografi yang totally amazing. Saya berdecak dalam hati. Maka, mudah ditebak, apa yang saya lakukan selanjutnya adalah membuka laman Youtube baru lalu mengetik kata “gfriend” dan memburu koleksi video mereka.
Begitulah, saya akhirnya menemukan G-Friend.
Member Favorit
 


Masalahnya, dalam hal spazzing tentulah harus punya minimal satu member favorit. Well, saya tidak melihat sebuah kecacatan wajah di G-Friend. Maksudnya, porsi kecantikan mereka di mata saya, sama. Terlepas entah itu hasil buatan atau masih murni, siapa yang peduli. Kalau kata dialog sebuah drama “Jaman sekarang mana ada perempuan Korea yang tidak operasi plastik.”
Jadi saya mulai melirik talent. Saya rasa semua fans G-Friend sepakat, adalah Yuju yang paling tepat dalam posisi ini. Dengan bakat vocal yang di miliki serta kemampuan penguasaan teknik menyanyi yang baik, Yuju segera menarik perhatian saya. Tidak hanya vocal, Yuju bahkan lumayan menghibur dengan berbagai aksi konyol dan bakat-bakat tersembunyi dalam acara variety / reality show. Baiklah, gue udah nemuin siapa bias gue. Yuju. Suaranya bagus dan bisa menghibur, dance-nya juga gak kalah luwes, tubuhnya elastis. Kurang apa?
Namun kenyataan tidak demikian. Yuju hanya bertahan satu hari demi menjadi member favorit saya. Sewaktu saya menemukan video dance practice Glass Bead, pandangan saya justru terpaku pada member paling tinggi, kaki paling ramping, dengan fashion paling beda dengan yang lain.


“Gila itu beneran kaki? Ya ampun kecil banget.” Berkali-kali kepala saya menggeleng tidak percaya. Menolak menerima ada kaki seukuran lidi. Tamparan berikutnya, saya tidak (belum) menemukan bakat apapun pada member ini demi mengalahkan Yuju. Satu-satunya keunggulan member ini adalah cantik dengan tubuh proposional bak model. Dan ternyata dulu sebelum debut member ini pernah jadi model. 
It’s Sowon. Yah. Pilihan hati saya jatuh pada leader grup yang banyak orang bilang lack of talent, lack of skill, tidak pandai menyanyi ataupun menari. Bahkan di variety / reality show-pun Sowon benar-benar kalah dengan member lain, yang lebih bisa melucu dan menghibur. Sayangnya, entah mengapa, saya menerima kekurangan yang benar-benar kurang dari Sowon. Berkali-kali saya sematkan dalam hati. “Akan ada saat yang tepat seseorang itu bersinar.” Demi menekan rasa kecewa. 
Nah, begitulah. Kenapa G-Friend, kenapa Sowon. Terlepas dari video viral mereka, dengan musik dan koreo yang bagus, G-Friend memang patut mendapat perhatian atas kerja keras mereka, terlebih mereka datang dari agency yang sangat kecil sekali. 
P.S
Ngomong-ngomong, tentang Sin B yang begitu mirip dengan Jessica, meskipun saya begitu menfavoritkan Jessica, ironisnya saya tidak lantas menfavoritkan Sin B. Di G-Friend sendiri Sin B bersama Yerin dan Yuju merupakan member paling menonjol dengan kemampuan menghibur masing-masing. Ternyata, meski wajah mereka hampir mirip namun tidak serta merta saya bergegas memilihnya. Kepribadian Jessica dan Sin B sendiri sangat berlawanan. Ternyata untuk memutuskan member favorit tidak hanya sekedar wajah, namun keterikatan dan ketertarikan. Mungkin itu juga berlaku bagi saudara kembar. 
Well, semoga Sin B tidak tertekan dengan banyak orang yang mengaitkannya dengan Jessica. Dan Jessica juga legowo jika namanya ikut di bawa-bawa oleh fans.

Salam, Buddy.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com