Ramadan sudah memasuki minggu ke dua. Gimana guys, tambah semangatkan???!!!!! *high-five
Pagi ini saya jalan-jalan di youtube dan enggak sengaja nemu video dengan judul yang menarik minat saya. "Orang Islam dalam Reality Show Korea", seperti apa videonya, yuuk tonton di bawah
Video di atas merupakan salah satu variety show terpopuler di Korea. Di episode itu, acara tersebut mengundang beberapa mahasiswa dari berbagai negara sebagai guest star. Salah satu-nya Uzaman dari Pakistan.
Percakapan berlanjut di bus. Ketika itu para Crew Invincible Youth (yang untuk selanjutnya saya persingkat "IY") bertanya pada Uzaman.
"Apakah kamu tidak makan seharian?"
"Karena ini bulan Ramandhan saya tidak makan dan minum mulai dari jam 4 am - 7 pm"
"Bahkan air?"
Uzaman menggelang santai. Para Crew IY begitu terkejut. Mungkin dalam pikiran mereka "Kok bisa ya .. enggak makan dan minum selama itu"
Mereka juga terkejut ketika salah satu Crew IY hendak memeluk Uzaman, namun si Uza justru menghindari.
Uzaman menjelaskan bahwasannya dalam Islam kita tidak diperkanankan menyentuh wanita. Kemudian salah satu crew menambahi
"Sebelum menikah?"
"Iya, sebelum menikah"
Percakapan berlanjut di bis lagi namun beda periode waktu. Kali itu di pukul 4 pm waktu setempat. Ketika itu Crew IY hendak pindah ke lokasi selanjutnya, namun si Uza menyela dan bilang bahwa ini saatnya dia berdoa (solat). Para crew bingung karena harus mengejar waktu
"Haruskah kau berdoa sekarang"
"Iya, aku harus solat sebelum pukul 4 pm"
"Apakah itu lama?"
"Tidak, sekitar 10 menit"
Akhirnya crew IY mengalahi untuk menghentikan mobil mereka sejenak dan mengijinkan Uza untuk solat.
Salah satu crew IY ada yang nyeletuk
"Dia masih berdoa untuk negara ini meskipun beda negara"
"Itu agamanya"
"Menarik"
"Kita harus memahami"
Syuting terus berlanjut sampai scene terakhir yaitu makan-makan. Alhamdulillah Uza sudah saatnya berbuka, jadi Uza bisa makan. Crew IY menyiapkan menu khusus untuk Uza. Makanan berupa sayuran dan tidak ada daging. Mungkin mereka tahu kali ya muslim enggak mengkonsumsi sembarang daging.
Yah .. saya pribadi salut dengan Uza, di tengah minoritas dia masih kokoh menjalankan perintah apa yang diyakininya dan crew IY juga bersahabat.
Dari video tersebut saya juga kembali menemukan video menarik lain tentang Islam dalam minoritas.
Video ini adalah wawancara salah seorang mahasiswa Jepang pada salah seorang mahasiswi muslim Indonesia. Awalnya ini merupakan tugas kuliah tentang "Talk Culture" dimana 2 mahasiswa dari beda negara saling berbagi budaya mereka. Silahkan simak videonya. Here we go!!!!
Jadi dalam video tersebut adalah seorang mahasiswa Jepang yang unyu, smart dan tampan sedang mewawancari teman kampusnya yang kebetulan orang Indonesia bernama Nida.
Pertama si mahasiswa untuk selanjutnya saya singkat NG (Nice Guy) *haha - menawarkan sebuah snack jepang. Si Nida nanya snack apakah itu?, dan NG pun menjelaskan bahwa snack ini terdiri dari beberapa daging, salah satunya daging babi. Kontas saja Nida menolak. Dia menjelaskan pada NG kalau dia tidak bisa mengkonsumsi daging babi.
"Kenapa?" tanya NG
Nida menjelaskan bahwa hal tersebut dilarang oleh agamanya.
"Islam, pernahkah anda mendengaranya?"
Nida juga menyinggung masalah penampilannya. Banyak yang mengira jilbab merupakan pakaian adat Indonesia. Nida-pun menjelaskan bahwasannya ini juga merupakan perintah agama.
"Kenapa?" NG bertanya lagi
"Ini karena perintah agama. Kita dilarang memperlihatkan bentuk tubuh dan panjang rambut kita pada lawan jenis"
"Jadi, maksudnya kalau sesama jenis boleh?"
"Ya .. selama dia bisa menjaga rahasia saya seperti seberapa panjang rambut saya"
"Ohh .. benarkah? benar-benar sulit dipercaya"
Dia juga menjelaskan bahwasannya dia tidak diperkenakan bersentuhan dengan lawan jenis seperti salaman. Tapi dia pernah berjabat tangan dengan orang tua Jepang, karena Nida pikir akan sulit menjelaskan alasannya pada orang tua Jepang saat itu.
NG pun menimpali "Karena aku cepat mengerti jadi tidak apa-apa"
"Ini seperti tantangan bukan?, belajar di luar negeri dengan berbagai agama di negara ini"
"Ya .. saya senang saya masih bisa menjalankan kewajiban agama saya"
NG pun berbagi pendapat tentang budaya dan agama. Dia mengaku sebagai seorang pemeluk agama Budha tapi merasa tidak ada yang spesial (CMIIW). Misalnya jika Kristen pergi ke gereja dan membaca injil atau semacamnya, dan Nida menjalakan perintah agamanya. Tapi di agama kami tidak ada seperti itu. Beberapa orang Jepang beragama Kristen dan yang lainnya, tapi hampir semuanya Budha.
"Bagaimana menurutmu?"
"Maksudnya dengan keanekaragaman budaya ini?"
"Apa kamu memahami budaya mereka?"
"Tentu saja!. Karena mereka bisa memahami saya, maka saya juga harus memahami mereka"
Selesai. Percakapan singkat dengan ending statement yang TOP.
P/S CMIIW yaa jika ada kalimat percakapan yang tidak sesuai dengan bahasa terjemahan saya.
See ya
Audrey, S.
"Kenapa?" tanya NG
Nida menjelaskan bahwa hal tersebut dilarang oleh agamanya.
"Islam, pernahkah anda mendengaranya?"
Nida juga menyinggung masalah penampilannya. Banyak yang mengira jilbab merupakan pakaian adat Indonesia. Nida-pun menjelaskan bahwasannya ini juga merupakan perintah agama.
"Kenapa?" NG bertanya lagi
"Ini karena perintah agama. Kita dilarang memperlihatkan bentuk tubuh dan panjang rambut kita pada lawan jenis"
"Jadi, maksudnya kalau sesama jenis boleh?"
"Ya .. selama dia bisa menjaga rahasia saya seperti seberapa panjang rambut saya"
"Ohh .. benarkah? benar-benar sulit dipercaya"
Dia juga menjelaskan bahwasannya dia tidak diperkenakan bersentuhan dengan lawan jenis seperti salaman. Tapi dia pernah berjabat tangan dengan orang tua Jepang, karena Nida pikir akan sulit menjelaskan alasannya pada orang tua Jepang saat itu.
NG pun menimpali "Karena aku cepat mengerti jadi tidak apa-apa"
"Ini seperti tantangan bukan?, belajar di luar negeri dengan berbagai agama di negara ini"
"Ya .. saya senang saya masih bisa menjalankan kewajiban agama saya"
NG pun berbagi pendapat tentang budaya dan agama. Dia mengaku sebagai seorang pemeluk agama Budha tapi merasa tidak ada yang spesial (CMIIW). Misalnya jika Kristen pergi ke gereja dan membaca injil atau semacamnya, dan Nida menjalakan perintah agamanya. Tapi di agama kami tidak ada seperti itu. Beberapa orang Jepang beragama Kristen dan yang lainnya, tapi hampir semuanya Budha.
"Bagaimana menurutmu?"
"Maksudnya dengan keanekaragaman budaya ini?"
"Apa kamu memahami budaya mereka?"
"Tentu saja!. Karena mereka bisa memahami saya, maka saya juga harus memahami mereka"
Selesai. Percakapan singkat dengan ending statement yang TOP.
P/S CMIIW yaa jika ada kalimat percakapan yang tidak sesuai dengan bahasa terjemahan saya.
See ya
Audrey, S.